.:::Welcome To rumrumarum Blog | Jangan lupa follow dan comment ya | :::.

Minggu, 17 Juni 2012

TEORI KETERGANTUNGAN


TEORI KETERGANTUNGAN PARA PENDAHULUNYA

Keterbelakangan adalah akibat dari keterlambatan negara-negara tersebut melakukan modernisasi dirinya.Hubungan internasional dalam arti kontak dengan dunia luar bahkan dianggap membantu negara-negara ini khususnya dalam pengenalan nilai-nilai modern ,pemberian modal pendidikan dan transfer teknologi.Teori struktural berpendapat bahwa kemiskinan yang terdapat dinegara-negara Dunia ketiga yang mengkususkan diri pada produksi pertanian adalah akibat dari struktur perekonomian dunia yang bersifat ekspoitatif ,dimana yang kuat melakukan eksploitasi terhadap yang lemah .maka surplus dari negara-negara dunia ketiga beralih ke negara-negara industri maju.
Teori struktural sering kali dianggap bersumber pada teori yang dilontarkan oleh Karl Marx,terutama teorinya tentang bangunan bawah atau base ,dan bangunan atas supersiucture.Kondisi material ini menentukan sistem sosial ,sistem politik ,sistem budaya manusia.yang pertama adalah bangunan bawah,yang kedua adalah bangunan atas.Bangunan bawah adalah aspek material dari kehidupan manusia ,bangunan atas adalah aspek non materialnya.Mark dan Engels pernah menyatakan bahwa masa depan dari negara-negara yang terbelakang dapat dilihat pada negara-negara yang sudah maju.Mereka juga menjelaskan sebagai berikut: Melalui kemajuan teknologi dalam segala bidang ,maka teknik produksi akan menjadi semakin canggih dan murah.juga teknologi komunikasi makin berkembang sehingga tidak bisa dihindari terjadinya hubungan antara negara-negara maju dan terbelakang.Marx menyerukan supaya kaum buruh diseluruh dunia bersatu untuk menggulingkan sang penindas ,karena kaum buruh (yang sudah sangat miskin dan tidak punya apa-apa lagi)tidak akan kehilangan apapun kecuali belenggu yang merantai dirinya.Marx berpendapat bahwa kolonialisme membawa perubahan bagi negara-negara ketiga ,karena dia membangunkan negara-negara ini dari tidurnya.Teori ketergantungan lahir dari dua induk,induk yang pertama yaitu seorang ahli ekonomi  liberal : Raul Prebisch. Induk yang kedua yaitu teori-teori markis tentang imperialisme dan kolonialisme ,serta seorang pemikir markis yang merevisi pandangan Markis tentang cara produksi asia yakni Paul Baran.
1.      Industri Substitusi Impor
Raul Prebisch adalah adalah seorang ahli ekonomi liberal ,yang menjadi sekertaris eksekutif sebuah lembaga PBB yang didirikan pada tahun 1948 di santiago de Chile.Menurut Prebisch adanya teori pembagian kerja secara internasional ,yang didasarkan pada teori keunggulan komparatif,membuat negara-negara didunia melakukan sepesialisasi produksinya.negara-negara dunia ketiga dibagi menjadi dua kelompok ,negara pusat yang menghasilkan barang industri dan negara pinggiran yang memproduksi hasil-hasil pertanian.Pendapatan yang naik tidak akan menaikan konsumsi untuk makanan,tetapi justru menaikan konsumsi barang-barang industri.akibatnya anggaran negara pertanian yang digunakan untuk menginport barang-barang industri dari negara-negara pusat akan semakin meningkat ,sedang kan pendapatan dari hasil eksportnya relatif tetap.inilah yang mengakibatkan defisit neraca perdagangannya.Kenaikan dalam pendapatan akan mengakibatkan juga kenaikan pada konsumsi barang-barang industri.Prebisch pada pendapatnya yang terkenal :negara-negara yang terbelakang harus melakukan industrialisasi ,bila mau membangun dirinya.Industrialisasi ini dimulai dengan industri substitusi impor.Eksport barang-barang primer masih tetap penting perannya,karena dari devisa yang hasilnya dapat diimport barang-barang modal berupa mesin-mesin industri.Prebisch menganjurkan supaya negra-negara peertanian melakukan industrialisasi untuk mengatasi keterbelakangannya,dimulai dengan industri substitusi import.
2.      Perbedaan Tentang Imperialisme dan Kolonialisme
Ada tiga kelompok teori:
a.       Kelompok teori yang menekankan idealisme manusia dan keinginannya untuk menyebarkan ajaran Tuhan ,untuk menciptakan dunia yang lebih baik.
b.      Kelompok  teori menekankan kehausan manusia terhadap kekuasaan,untuk kebesaran pribadi maupun kebesaran masyarakat dan negaranya.
c.       Kelompok teori yang menekankan pada keserakahan manusia ,yang selalu berusaha mencari tambahan kekayaan ,yang dikuasai oleh kepentingan ekonomi.
Teori God
Teori ini pada dasarnya menyatakan bahwa motivasi utama dari orang-orang eropa untuk mengurangi samudra dan berpetualang di negra-negara lain adalah untuk menyebarkan agama.teori ini kemudian berkembang menjadi dominasi politis dan ekonomis orang-orang eropa terhadap negara-negara yang dikunjunginya ,itu adalah akibat sampingan dari pengembaraan untuk penyebaran agama ini.
Teori Glory
Teory Glory yang menjelaskan bahwa dorongan utama dari imperialisme dan kolonialisme bukan kepentingan agama atau ekonomi.,melainkan kehausan akan kekuasaan dan kebesaran.pencetus teori ini yang terkenal adalah Joseph A. Schumpeter.Dia membantah bahwa imperialisme dan kolonialisme digerakkan oleh dorongan ekonomi.kapitalisme dibangun atas dasar rsasionalitas,sedangkan imperialisme tidak .imperialisme didorong oleh keinginan untuk berperang ,untuk membuktikan keperkasaan diri.imperialisme dalam arti ekspansi (yang sering kali menggunakan kekuatan militer)kenegara- negara lain merupakan sesuatu yang tidak rasional ,karena secara ekonomis sering kali tidak menguntungkan.Agresivitas dan instink untuk berperang menjadi kurang fungsional pada masyarakat modern dan karena itu mulai menghilang.
Imperialisme adalah manifestasi adanya instink agresif ini pada manusia,karena itu Schumpeter mendefinisikan imperialisme sebagai “kecenderungan tanpa objek dari negara untuk melakukan ekspansi secara tidak terbatas.Teori Atavisme yakni instink agresiv primitif yang muncul kembali pada manusia modern ,yang di pakai oleh schumpeter untuk menjelaskan gejala imperialisme dan kolonialisme.”bungkusan”yang dipakai untuk membenarkan pelampiasan agresivitas dan nafsu berperang ini adalah selogan yang menyatakan bahwa semua ini dilakukan demi kebesaran nasional.Bagi schumpeter imperialisme dan kolonialisme bukan dimaksud demi kepentingan ekonomi,tetapi kepentingan ekonomi (dan kebesaran bangsa)dipakai sebagai alasan untuk menutupi dorongan yang sebenarnya.
Teory Gold
Teori Gold atau teori yang menjelaskan imperialisme dan kolonialisme melalui motivasi keuntungan ekonomi.Hobson pada intinya menjelaskan ,imperialisme terjadi karena dorongan untuk mencari pasar dan investasi yang lebih menguntungkan.imperialisme ada hubungannya dengan kolonialisme.imperialisme menguntungkan pada kaum kapitalis finansial,yakni kaum kapitalis yang menguasai uang.imperialisme adalah akibat meningkatnya produktivitas industri.bagi Hobson cara mengatasi imperialisme adalah melalui sebuah pembaharuan sosial.”tujuan utanma dari pembaruan sosial ini, dalam aspek ekonominya adalah untuk menaikan standar konsumsi pribadi dan konsumsi masyarakat diseluruh negri,supaya negri ini bisa tetap memelihara standar konsumsi yang tinggi untuk menyerap hasil produksinya.” Unsur baru dari kapitalisme yang baru ini adalah berkuasanya kaum monopolis yang merupakan gabungan dari pengusaha-pengusaha yang paling besar.Kapitalisme bisa hidup terus dengan adanya antara lain:
a.       Menaikan produksi didalam negri ,menurunkan harga barang dan menaikan upah buruh(dan dengan demikian mengurangi keuntungan )
b.      Pergi keluar negri dan menjajah negri itu(dan dengan demikian mendapatkan keuntungan lebih besar lagi dari investasinya)

3.      Paul Beran :Sentuhan yang Mematikan dan Kretinisme
Paul beran adalah seorang pemikir marxis yang menolak pandangan Marx tentang pembangunan di negara-negara dunia ketiga.Beran berpendapat baginya sentuhan ini akan mengakibatkan negara-negara pra-kapitalis tersebut terhambat kemajuannya dan akan terus hidup dalam keterbelakangan.
Negara –negara pusat bisa berkembang karena adanya tiga persyaratan:
a.       Meningkatnya produksi diikuti dengan tercabutnya masyarakat petani dan pedesaan.
b.      Meningkatnya produksi komoditi dan trjadi pembagian kerja mengakibatkan sebagian orang menjadi buruh yang menjual tenaga kerjanya sehingga sulit menjadi karya dan sebagian lagi menjadi majikan yang bisa mengumpulkan harta.
c.       Mengumpulkan harta di tangan para pedagang dan tuan tanah
Pemerintah dinegara-negara dunia ketiga yang masih feodal ini biasanya dekat atau diprengaruhi oleh khas tuan tanah.bahkan sebenarnya ,raja dan bangsawan adalah bekas atau masih menjadi tuan tanah.yang dirugikan adalah para industriawan negara tersebut.maksudnya barang-barang industri yang dibawa oleh para pedagang asimg ini,tentunya akan mempersempit pasar dalam negri bagi produksi industri nasionalnya.Marx mengatakan bahwa negara-negara kapitalis maju akan menularkan sistem kapitalismenya kenegara-negara berkembang dan ini mengakibatkan kemajuan negara-negara berkembang iti.beran menolak tesis ini dia menunjukkan bahwa negara-negara pinggiran yang disentuh oleh negara-negara maju tidak mempunyai kemajuan.
Kesimpulan
Teori ketergantungan memakai pendekatan struktural.karena itu teori itu dapat digolongkan kedalam kelompok teori struktural.teori struktural sendiri memang berpangkal pada filsafat materialisme yang dikembangkan oleh Karl Marx.tetapi seperti diuraikan diatas ,teoribketergantungan membantah tesis marx yang menyatakn bahwa kapitalisme akan menjadi cara produksi tunggal ,dan menciptakan proses maupun struktur masyarakat yang sama di semua negara yang ada di dunia ini.Prebisch,kemudian oleh Baran ,kapitalisme yang berkembang dinegara-negara yang menjadi korban imperialisme tidak sama dengan perkembangan kapitalisme dari negara-negara imperialis yang menyentuhnya.pendapat Marx yang menyatakan bahwa negara-negara pra-kapitalis di asia adalah seperti seorang putri cantik yang masih tidur ,yang sedang menunggu ciuman seseorang pangeran tampan untuk membangunkannya.pangeran tampan nini adalah negara-negara kapitalis industrial yang maju .ciumannya adalah imperialisme .setelah dicium putri cantik memang terbangun .tetapi marx tidak samapi mengira bahwa hidup sang pitri yang sudah bangun ini selalu tidak dalam keadaan yang sehat ,karena ciumanya beracun.

Kamis, 14 Juni 2012

Selasa, 08 Mei 2012

Belajar Tanpa Sekolah

BELAJAR TANPA SEKOLAH

Nama       DEWI ERNI LOGANANTAbaca BELAJAR TANPA SEKOLAH
Email       dwlogananta4@gmail.com
Asal Insatansi/Univ       UNNES
NO HP       o85640165xxx
BELAJAR TANPA SEKOLAH
Mari kita buka mata. Ini nyata, hanya di Indonesia. Negara yang birokrasinya super lama. Negara yang penduduk miskinnya makin banyak. Negara yang orang bunuh dirinya rata-rata lima orang setiap harinya. Negara yang kriminalitas dan tindakan asusila mulai merambah kemana-mana. Negara yang, padahal belum maju, tapi mulai memundur. Ini Indonesia.
Indonesia, dari segala aspek, ekonomi, politik, sosial, budaya, hankam, dan yang lainnya, memiliki banyak masalah. Masalah ini disebabkan oleh dua hal besar, kelemahan sistem dan kelemahan manusianya. Tapi dua hal ini bisa kita kerucutkan lagi menjadi satu masalah: kelemahan manusia, karena sistem juga di buat manusia. Kelemahan-kelemahan manusia ini adalah hasil dari akumulasi kesalahan sebuah sistem pada satu aspek kehidupan yaitu  pendidikan. Masalah utama kita adalah lemahnya sistem pendidikan.
Terdapat satu tawaran dunia yang mulai maju akhir-akhir ini meskipun sebenarnya telah lebih dulu lahirnya. Pendidikan non-formal menjadi satu dari banyak solusi dari permasalahan pokok di atas. Tawaran-tawaran Pendidikan non-formal ini ternyata telah terbukti turut memberi kontribusi pada negara sebagai langkah solutif.
Diadakannya jurusan Pendidikan Nonformal pada perkuliahan di Tanah air, ini menjadi tapak awal perjuangan pendidikan nonformal. Pendidikan nonformal yang selanjutnya disebut pendidikan luar sekolah inilah yang menjadi minat bagi mereka yang terbilang pandai mencari peluang untuk dapat diterima pada Universitas/ Perguruan Tinggi, disebabkan peminat dan kuota yang sangat minim. Ini mungkin   terjadi hanya pada beberapa mahasiswa. Beberapa dari mereka lainnya telah mempunyai motivasi dari orang-orang terdekat yang boleh dikata telah mengerti apa itu pendidikan luar sekolah.
Terlepas dari latar belakang apapun mahasiswa bisa berada pada jurusan itu, mereka mempunyai tantangan yang sangat berat. Akal dan mental mereka akan dikejjutkan dengan pertanyaan-pertanyaan dadri mereka-mereka yang kurang tahu atau bahkan tidak tahu sama sekali mengenai PLS. Berat memang, namun tak harus menunggu 3 atau 4 tahun untuk dapat mennjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Di perkuliahan PLS-lah mereka akan tahu.
Mahasiswa-mahasiswa PLS inilah yang akan digembleng untuk menjadi Pemberdaya Masyarakat, merekalah yang akan merangkul kaum-kaum lapisan menengah ke bawah yang selama ini kurang dipandang dengan dua bola mata penuh, mereka jugalah yang akan menciptakan banyak pekerja bukan pengemis lowongan pekerjaan.
Harapan terbesar dari penulis pribadi adalah sebuah keberhasilan dalam merelasikan tiga unsur vital demi terciptanya kesejahteraan yang diimpikan. Tiga unsur itu yakni manajer, warga belajar dan pemilik dana. Hal itu dapat dikatakan sebagai inti dari program Pendidikan Luar Sekolah. Meskipun butuh usaha besar untuk hal itu, penulis menilai itu sebagai impian bukan mimpi.
Sebuah konsep yang ingin sekali penulis tawarkan adalah konsep mengenai perangkulan kaum-kaum kurang beruntung pada umumnya dan anak-anak korban eksploitasi pada khususnya pada rangkulan edukasi dunia. Mereka   anak-anak yang terpaksa hidup di keliling sampah dan mereka yang semata-mata terjerumus dalam gank-gank yang kurang berorientasi positif pada kehidupan. Siapa yang akan merangkul mereka ? PLS bisa! Sangat bisa !
Konsep itu berupa kesatuan kegiatan yang akan menjadi tempat mereka belajar, berlatih, dan menngembangkan diri demi tercapainya tujuan hidup mereka masing-masing. Penulis di dalam hal ini akanm membawa sebuah kalimat yang berkarakter atau lebih dikenal dengan slogan yaitu “BELAJAR TANPA SEKOLAH . Sungguh inilah impian penulis sebagai mahasiswa PLS UNNES 2010. Konsep ini nantinya akan sangat membutuhkan stake holders yang tak sedikit. Penulis perlu memilih mitra yang suitable (cocok) untuk konsep program tersebut.
“BELAJAR TANPA SEKOLAH , penulis inginkan karena kosakata sekolah rupanya kian membuat jarak bagi dua kaum penikmat dan kaum melarat. Sekolah dijadikan sebagai kebanggaan yang dapat dikiaskan bahwa “pendidikan hanya dinikmati oleh mereka kaum ekonomi baik/ kaum konglomerat . Kaum konglomerat terus bersekolah dengan segudang uangnya sedang kaum melarat terus meratap menatap mimpi dengan segudang bebannya. Terlepas dari kata “sekolah  penulis ingin mereka belajar artinya mereka belajar tanpa bersekolah.
“BELAJAR TANPA SEKOLAH , ini merupakan kesatuan kegiatan yang diharapkan dapat dinikmati oleh seluruh mereka yang tergolong kurang beruntung. Dengan pendekatan-pendekatan progresiv tentunya konsep ini tidak mustahil untuk diwujudkan. Keterlibatan Negara dalam hal inipun sangat dibutuhkan untuk dapat bersama memberikan inspirasi dalam pengembangan “BELAJAR TANPA SEKOLAH  ini.
Follow up dari harapan awal tadi adalah terwujudnya tenga-tenaga trampil terdidik yang mumpuni / mampu untuk mengembangkan ketrampilannya pada masyarakat luas. Seiring itu mereka akan menuju pada penciptaan lapangan kerja sehingga mengurangi angka pengemis lowongan kerja di Tanah air.
Ini merupakan satu dari banyak impian mahasiswa PLS UNNES 2010.
BERSAMA MENGGAPAI CITA, PLS BERJAYA!
Nama DEWI ERNI LOGANANTA
Email dwlogananta4@gmail.com
Asal Insatansi/Univ UNNES
NO HP o85640165499

Non Formal Education

Pendidikan Luar Sekolah masih Dimarjinalkan Pemda

logo warna Pendidikan Luar Sekolah  masih Dimarjinalkan PemdaMataram Guru Besar STKIP Siliwangi Bandung Prof. Dr. H. Engking S. Hasan, M. Pd, menilai pendidikan luar sekolah atau pendidikan non formal masih dimarjinalkan oleh pemerintah daerah karena tidak sinkronnya program pemerintah pusat dengan daerah.
“Luar biasa indah dan runutnya program pemerintah pusat, tetapi manakala program luas sekolah ini masuk ke daerah, pengelolaannya kadang-kadang kurang sinkron,  katanya di sela-sela acara seminar akademik jurusan pendidikan luar sekolah STKIP Siliwangi Bandung, yang digelar di gedung Balai Pengembangan Pendidikan Formal dan Informal (BPPFI) Regional VII Mataram, di Mataram, Selasa.
Ia menilai pendidikan yang sangat ampuh di masyarakat adalah adalah Pendidikan nonformal dan informal (PNFI). Pendidikan luar sekolah tersebut merupakan pendidikan yang paling tua di dunia, sehingga dijadikan sebagai soko guru.
Fungsi dan peran PNFI sangat besar dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia di suatu wilayah melalui pendidikan luar sekolah yang diberikan kepada masyarakat.
Salah satu target yang ingin dicapai, menurut dia, adalah membuat masyarakat menjadi pintar yang akan bermuara pada pembangunan ekonomi dan peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
“Jika rakyat sudah pintar dan melek, segala macam pembangunan ekonomi akan terwujud. Kalau ekonomi rakyat sudah meningkat, tentu drajat kesehatan masyarakat yang tinggi akan tercapai. Tetapi kalau diawali dengan kebodohan dan mutu pendidikan yang rendah, ekonomi dan kesehatan masyarakat juga akan rendah,  ujarnya.
Engking menggambarkan bagaimana pendidikan luar sekolah di sejumlah negara seperti di Korea Selatan, Singapura dan Thailan yang cukup berkembang dan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakatnya. “Jambu bangkok, ayam bangkok dari Thailand semuanya hasil dari pendidikan luar sekolah. Jadi begitu pentingnya pendidikan luar sekolah di Thailand,  ujarnya.
Menurut dia, program pemerintah pusat terkait dengan pendidikan luar sekolah sudah cukup bagus seperti sanggar belajar bersama, pendidikan dan pelatihan. Namun, yang terpenting adalah bagaimana menyelaraskan program tersebut dengan program pemerintah daerah terutama setelah berlakunya otonomi daerah.
Dia mengharapkan adanya sebuah upaya meninjau kembali undang-undang tentang otonomi daerah, sehingga program pemerintah pusat dengan program pemerintah daerah dalam memanusiakan manusia melalui pendidikan luar sekolah bisa selaras.
“Yang terpenting adalah bagaimana impelementasi kerja sama antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dalam otonomi daerah guna meningkatkan sumber daya manusia. Jadi harus betul-betul ada kesinambungan. Itulah makna sebenarnya dari otonomi daerah,  ujarnya.(ant)
Sumber http://sumbawabaratnews.com/?p=299
.artikel tentang pls.artikel tentang pendidikan luar sekolah.